BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Masa
remaja merupakan periode dari pertumbuhan dan proses kematangan manusia, pada
masa ini terjadi perubahan yang sangat unik dan berkelanjutan. Perubahan fisik
karena pertumbuhan yang terjadi akan mempengaruhi status kesehatan dan gizinya.
Ketidakseimbangan antara asupan kebutuhan atau kecukupan akan menimbulkan
masalah gizi, baik itu berupa masalah gizi lebih maupun gizi kurang.
Status
gizi dapat ditentukan melalui pemeriksaan laboratorium maupun secara
antropometri. Kekurangan kadar hemoglobin atau anemi ditentukan dengan
pemeriksaan darah. Antropometri merupakan cara penentuan status gizi yang
paling mudah dan murah. Indeks Massa Tubuh (IMT) direkomendasikan sebagai
indikator yang baik untuk menentukan status gizi remaja.
Masalah
gizi pada remaja akan berdampak negatif pada tingkat kesehatan masyarakat,
misalnya penurunan konsentrasi belajar, risiko melahirkan bayi dengan BBLR,
penurunan kesegaran jasmani. Banyak penelitian telah menunjukkan kelompok
remaja mengalami banyak masalah gizi. Masalah gizi tersebut antara lain Anemi
dan IMT kurang dari batas normal atau kurus. Prevalensi anemi berkisar antara
40%, sedangkan prevalensi remaja dengan IMT kurus berkisar antara 30%. Banyak
faktor yang menyebabkan masalah ini. Dengan mengetahui faktor-faktor penyebab
yang mempengaruhi masalah gizi tersebut membantu upaya penanggulangannya dan
lebih terpengaruh dan terfokus.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa saja masalah gizi pada remaja ?
2.
Apa yang menyebabkan masalah gizi pada remaja
bisa terjadi ?
3.
Bagaimana pola makan dan kebutuhan energi pada
masa remaja ?
4.
Bagaimana cara mengatasi supaya masalah
gizi pada remaja tidak terjadi ?
C.
Tujuan
Penulisan Makalah
1.
Mendeskripsikan tentang masalah gizi
pada remaja.
2.
Mendeskripsikan tentang penyebab masalah
gizi pada remaja bisa terjadi.
3.
Mendeskripsikan pola makan dan kebutuhan
energi pada masa remaja.
4.
Mendeskripsikan tentang cara mengatasi
supaya masalah gizi pada remaja tidak terjadi.
D.
Manfaat
Penulisan Makalah
a.
Bagi Penulis
Membantu
penulis mengetahui dan memahami secara mendalam tentang kebutuhan gizi remaja.
b.
Bagi Remaja
Membantu
remaja untuk mengetahui betapa pentingnya pemenuhan gizi dalam kehidupannya
sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Masalah Gizi pada Remaja
1. Obesitas
Walaupun
kebutuhan energi dan zat-zat gizi lebih besar pada remaja daripada dewasa,
tetapi ada sebagian remaja yang makannya terlalu banyak melebihi kebutuhannya
sehingga menjadi gemuk. Aktif berolah raga dan melakukan pengaturan makan
adalah cara untuk menurunkan berat badan. Diet tinggi serat sangat sesuai untuk
para remaja yang sedang melakukan penurunan berat badan. Pada umumnya makanan
yang serat tinggi mengandung sedikit energi, dengan demikian dapat membantu
menurunkan berat badan, disamping itu serat dapat menimbulkan rasa kenyang
sehingga dapat menghindari ngemil makanan/kue-kue.
2. Kurang
energi kronis
Pada
remaja badan kurus atau disebut Kurang Energi Kronis tidak selalu berupa akibat
terlalu banyak olah raga atau aktivitas fisik. Pada umumnya adalah karena makan
terlalu sedikit. Remaja perempuan yang menurunkan berat badan secara drastis
erat hubungannya dengan faktor emosional seperti takut gemuk seperti ibunya
atau dipandang lawan jenis kurang seksi.
3. Anemia
Anemia
karena kurang zat besi adalah masalah yang paling umum dijumpai terutama pada
perempuan. Zat besi diperlukan untuk membentuk sel-sel darah merah, dikonversi
menjadi hemoglobin, beredar ke seluruh jaringan tubuh, berfungsi sebagai
pembawa oksigen. Remaja perempuan membutuhkan lebih banyak zat besi daripada
laki-laki. Agar zat besi yang diabsorbsi lebih banyak tersedia oleh tubuh, maka
diperlukan bahan makanan yang berkualitas tinggi. Seperti pada daging, hati,
ikan, ayam, selain itu bahan maknan yang tinggi vitamin C membantu penyerapan
zat besi.
B. Penyebab Masalah Gizi pada Remaja
Pada
usia sekolah, anak banyak mengikuti aktivitas, fisik maupun mental, seperti
bermain, belajar, berolah raga. Zat gizi akan membantu meningkatkan kesehatan
tubuh anak, sehingga sistem pertahanan tubuhnya pun baik dan tidak mudah
terserang penyakit. Umumnya orangtua kurang memperhatikan kegiatan makan
anaknya lagi. Mereka beranggapan bahwa anak seusia ini sudah tahu kapan ia
harus makan. Di samping itu, anak mulai banyak melakukan kegiatan di luar
rumah, sehingga agak sulit mengawasi jenis makanan apa saja yang mereka makan.
Anak
usia sekolah membutuhkan lebih banyak energi dan zat gizi dibanding anak
balita. Diperlukan tambahan energi, protein, kalsium, fluor, zat besi, sebab
pertumbuhan sedang pesat dan aktivitas kian bertambah. Untuk memenuhi kebutuhan
energi dan zat gizi, anak seusia ini membutuhkan 5 kali waktu makan, yaitu
makan pagi (sarapan), makan siang, makan malam, dan 2 kali makan selingan.
Perlu ditekankan pentingnya sarapan supaya dapat berpikir dengan baik dan
menghindari hipoglikemi. Bila jajan harus diperhatikan kebersihan makanan
supaya tidak tertular penyakit tifoid, disentri, dan lain-lain. Anak remaja
putri sudah mulai haid, sehingga diperlukan tambahan zat besi.
C. Pola Makan dan Kebutuhan Energi
pada Masa Remaja
·
Pola Makan Masa Remaja :
1) Pengalaman
baru, kegembiraan di sekolah, rasa takut terlambat sekolah. Mengakibatkan anak
sering menyimpang dari kebiasaan makannya.
2) Anak
lebih aktif memilih makanan yang disukainya.
3) Anak
yang memiliki aktifitas tinggi di luar rumah cenderung melupakan waktu makan.
4) Masa
remaja merupakan masa adoloseence growth spurt ( butuh zat gizi yang relative
tinggi ).
·
Kebutuhan Energi untuk Remaja :
1) Putra
Usia 16 tahun memerlukan energi 3.470 kkal
Usia
16-19 tahun menurun menjadi 2.900 kkal
2) Putri
Usia 12 tahun memerlukan
energy 2.550 kkal
Usia 18 tahun menurun menjadi
2.200 kkal
3) Perhitungan
sederhana untuk kebutuhan energi pada remaja
Wanita
= BBI x 25 kal
Pria = BBI x 30 kal
BI = ( TB – 100 ) – 10% ( TB-100)
4) Penilaian
status gizi untuk usia < 18 tahun
Status gizi = BB/BBI x 100 %
Untuk yang status gizinya kurang dari 90%
berarti underweight, untuk yang status gizinya diantara 90%-100% berarti
normal, antara 100%-120% berarti overweight, dan yang lebih dari 120% berarti
obesitas.
·
Perilaku
Konsumsi Gizi yang Salah pada Remaja Sekolah
Ketidak
tahuan akan gizi yang benar pada usia remaja taupun sekolah, menyebabkan remaja
tersebut sering berperilaku konsumsi gizi yang salah. berikut beberapa perilaku
konsumsi gizi yang salah pada remaja/anak sekolah:
1.
Tidak Mengonsumsi Menu Gizi Seimbang
Kebiasaan
remaja dan anak yang susah makan, ini biasanya hanya gemar pada makanan seperti
mie, padahal jelas mie goreng itu hanya mengandung karbohidrat dan lemak saja.
tidak ada sumber protein, vitamin dan mineralnya.
2.
Kebiasaan Tidak Sarapan Pagi
Makan
pagi mempunyai peranan penting bagi anak remaja yang khususnya sekolah/kuliah,
yaitu untuk pemenuhan gizi di pagi hari dimana para remaja dan anak-anak
tersebut mempunyai aktivitas yang sangat padat di sekolah. Apabila anak-anak
terbiasa sarapan pagi, maka akan berpengaruh terhadap kecerdasan otak, terutama
daya ingat sehingga dapat mendukung prestasi belajar anak/ remaja tersebut ke
arah yang baik. Sarapan pagi merupakan pasokan energi untuk otak yang paling
baik agar dapat berkonsentrasi disekolah.
Ketika
bangun pagi, gula darah dalam tubuh kita rendah karena semalaman tidak makan.
Tanpa sarapan yang cukup, otak akan sulit berkonsentrasi di sekolah/di kampus.
3.
Jajan tidak sehat di Sekolah/ di Kampus
Anak-anak
remaja tidak dapat terlepas dari makanan jajanan di sekolah. hal ini merupakan
upaya untuk memenuhi kebutuhan energi karena aktivitas di sekolah yang tinggi.
Biasanya para remaja sekolah ini menyukai makanan yang tinggi kalori yang
bersumber dari lemak dan gula. padahal makanan tradisional sebetulnya kaya akan
serat dan kalorinya tidak terlalu tinggi.
4.
Kurang Mengonsumsi Buah dan Sayur
Anak-anak
sekolah atau remaja umumnya susah apa bila disuruh mengonsumsi buah dan sayur.
Padahal buah dan sayur merupakan sumber zat gizi vitamin, serat dan mineral.
yang tentunya sangat baik untuk kesehatan dan kecerdasan remaja/anak tersebut.
5.
Mengonsumsi Fast Food dan Junk Food
Para
remaja-remaja biasanya sangat suka mengonsumsi fast food dan junk food karena
mereka terpengaruh oleh iklan-iklan yang ada di televisi sehingga mereka
beranggapan bahwa fast food dan junk food menunjukkan status sosial yang tinggi
dan mengandung gizi yang baik. PADAHAL, itu tidak benar.. fast food tidak baik
bagi kesehatan tubuh apabila di konsumsi dalam jumlah banyak, karena fast food
dan junk food merupakan makanan tinggi lemak dan kolesterol. Bahkan di negara
asalnya yaitu amerika ataupun Italia, makanan fast food dan Junk food ini di
anggap sebagai makanan Sampah. Maka dari itu, mulailah konsumsi makanan
tradisional yang kaya akan gizi tentunya.
6.
Konsummsi Gula Berlebihan
Para
remaja baik di sekolah maupun di kampus sering jajan yang serba manis-manis
seperti es, gula-gula dan sebagainya. yang pada umumnya mengguna pemanis
yangtidak aman untuk tubuh.
7.
Konsumsi Natrium Berlebihan
Pada
saat membeli jajanan juga biasanya para remaja suka membeli jajanan yang
mengandung tinggi garam, seperti makanan ringan yang rasanya asin. Kelebihan
Natrium, menyebabkan kadar natrium dalam darah meningkat. akibatnya, volume
darah juga meningkat karaena kelebihan air disebabkan osmosis. peningkatan
volume darah menyebabkan tekanan darah naik sehingga terjadi hipertensi.
8.
Konsumsi Lemak Berlebihan
Para
remaja lebih suka makanan jajan seperti bakso, mie ayam dan soto yang tinggi
lemak ketimbang makan makanan yang di masak oleh orang tuanya di rumah.
sehingga tubuh remaja tersebut tinggi akan lemak dan kolesterol.
9.
Mengonsumsi Makanan Beresiko
Mengonsumsi
makanan beresiko yaitu MSG berlebihan, kafein dan pengawet serta pewarna
makanan yang berbahaya. untuk kesehatan dan berdampak untuk masa depannya.
·
Kebutuhan
Gizi Seimbang
Pada
anak remaja kudapan berkontribusi 30 % atau lebih dari total asupan kalori
remaja setiap hari. Tetapi kudapan ini sering mengandung tinggi lemak, gula dan
natrium dan dapat meningkatkan resiko kegemukan dan karies gigi. Oleh karena
itu, remaja harus didorong untuk lebih memilih kudapan yang sehat. Bagi remaja,
makanan merupakan suatu kebutuhan pokok untuk pertumbuhan dan perkembangan
tubuhnya. Kekurangan konsumsi makanan, baik secara kualitatif maupun
kuantitatif, akan menyebabkan metabolisme tubuh terganggu.
Kecukupan
gizi merupakan kesesuaian baik dalam hal kualitas maupun kuantitas zat-zat gizi
sesuai dengan kebutuhan faali tubuh.
·
Energi
Kebutuhan
energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari maupun untuk proses metabolisme
tubuh. Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan energi dapat dilihat dari
berat badan seseorang. Pada remaja perempuan 10-12 tahun kebutuham energinya
50-60 kal/kg BB/ hari dan usia 13-18 tahun sebesar 40-50 kal/ kg BB/ hari.
·
Protein
Kebutuhan
protein meningkat karena proses tumbuh kembang berlangsung cepat. Apabila
asupan energi terbatas/ kurang, protein akan dipergunakan sebagai energi.
Kebutuhan
protein usia 10-12 tahun adalah 50 g/ hari, 13-15 tahun sebesar 57 g/ hari dan
usia 16-18 tahun adalah 55 g/ hari. Sumber protein terdapat dalam daging,
jeroan, ikan, keju, kerang dan udang (hewani). Sedangkan protein nabati pada
kacang-kacangan, tempe dan tahu.
·
Lemak
Lemak
dapat diperoleh dari daging berlemak, jerohan dan sebagainya. Kelebihan lemak
akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang sewaktu- waktu diperlukan.
Departemen Kesehatan RI menganjurkan konsumsi lemak dibatasi tidak melebihi 25
% dari total energi per hari, atau paling banyak 3 sendok makan minyak goreng
untuk memasak makanan sehari. Asupan lemak yang terlalu rendah juga
mengakibatkan energi yang dikonsumsi tidak mencukupi, karena 1 gram lemak
menghasilkan 9 kalori. Pembatasan lemak hewani dapat mengakibatkan asupan Fe
dan Zn juga rendah.
·
Vitamin
dan Mineral
Kebutuhan
vitamin dan mineral pada saat ini juga meningkat. Golongan vitamin B yaitu
vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin) maupun niasin diperlukan dalam
metabolisme energi. Zat gizi yang berperan dalam metabolisme asam nukleat yaitu
asam folat dan vitamin B12. Vitamin D diperlukan dalam pertumbuhan kerangka
tubuh/ tulang. Selain itu, agar sel dan jaringan baru terpelihara dengan baik,
maka kebutuhan vitamin A, C dan E juga diperlukan.
·
Fe
/ Zat Besi
Kekurangan
Fe/ zat besi dalam makanan sehari-hari dapat menimbulkan kekurangan darah yang
dikenal dengan anemia gizi besi (AGB). Makanan sumber zat besi adalah sayuran
berwarna hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging. Fe lebih baik
dikonsumsi bersama dengan vitamin C, karena akan lebih mudah terabsorsi.
D. Cara Mengatasi Supaya Masalah Gizi
pada Remaja tidak terjadi.
Perlu
dilakukan kegiatan pendidikan, penyuluhan terutama tentang gaya hidup yang
benar, meliputi , kebiasaan sarapan pagi, menghindari untuk merokok dan
minum-minuman keras serta membiasakan hidup sehat agar terhindar dari berbagai
penyakit infeksi.
·
Prinsip
Gizi Pada Wanita Remaja Dan Dewasa
Masa
remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan cepat dalam proses
pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa ini terjadi kematangan
seksual dan tercapainya bentuk dewasa karena pematangan fungsi endokrin. Pada
saat proses pematangan fisik, juga terjadi perubahan komposisi tubuh.
Periode
Adolesensia ditandai dengan pertumbuhan yang cepat (Growth Spurt) baik tinggi
badannnya maupun berat badannya. Pada periode growth spurt, kebutuhan zat gizi
tinggi karena berhubungan dengan besarnya tubuh.
Growth
Spurt :
• Anak perempuan : antara 10 dan 12 tahun
• Anak laki-laki : umur 12 sampai 14 tahun.
Permulaan
growth spurt pada anak tidak selalu pada umur yang sama melainkan tergantung
individualnya. Pertumbuhan yang cepat biasanya diiringi oleh pertumbuhan
aktivitas fisik sehingga kebutuhan zat gizi akan naik pula.
Penyelidikan
membuktikan bahwa apabila manusia sudah mencapai usia lebih dari 20 tahun, maka
pertumbuhan tubuhnya sama sekali sudah terhenti. Ini berarti, makanan tidak
lagi berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, tetapi untuk mempertahankan keadaan
gizi yang sudah didapat atau membuat gizinya menjadi lebih baik. Dengan
demikian, kebutuhan akan unsur-unsur gizi dalam masa dewasa sudah agak konstan,
kecuali jika terjadi kelainan-kelainan pada tubuhnya, seperti sakit dan
sebagainya. Sehingga mengharuskan dia mendapatkan kebutuhan zat gizi yang lebih
dari biasanya.
·
Pendidikan
Gizi Pada Wanita Remaja Dan Dewasa
Pendidikan
gizi pada wanita remaja dan dewasa diperlukan untuk mencapai status gizi yang
baik dan berperilaku gizi yang baik dan benar. Adapun pesan dasar gizi seimbang
yang diuraikan oleh Depkes adalah:
1. Makanlah
aneka ragam makanan.
Tidak
satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat
seseorang hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Makan makanan yang
mengandung unsur-unsur gizi yang diperlukan oleh tubuh baik kualitas maupun
kuantitas. Jadi, mengonsumsi makanan yang beraneka ragam menjamin terpenuhinya kecukupan
sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
2. Makanlah
makanan untuk mencukupi kecukupan energi.
Setiap
orang dianjurkan untuk memenuhi makanan yanng cukup kalori (energi) agar dapat
hidup dan beraktivitas sehari-hari. Kelebihan konsumsi kalori akan ditimbun
sebagai cadangan didalam tubuh yang berbentuk jaringan lemak.
3. Makanlah
makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.
Ada
dua kelompok karbohidrat yaitu karbohidrat kompleks dan sederhana. Proses
pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks berlangsung lebih lama daripada
yang sederhana. Konsumsi karbohidrat kompleks sebaiknya dibatasi 50% saja dari
kebutuhan energi sehingga tubuh dapat memenuhi sumber zat pembangun dan
pengatur.
4. Batasi
konsumsi lemak dan minyak sampai ¼ dari kecukupan energi.
Lemak
dan minyak yang terdapat dalam makanan berguna untuk meningkatkan jumlah
energi, membantu penyerapan vitamin (A, D, E dan K) serta menambah lezatnya
hidangan. Mengonsumsi lemak dan minyak secara berlebihan akan mengurangi konsumsi
makanan lain.
5. Gunakan
garam beryodium.
Kekurangan
garam beryodium mengakibatkan penyakit gondok.
6. Makanlah
makanan sumber zat besi.
Zat
besi adalah unsur penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan zat
besi berakibat anamia gizi besi (AGB), terutama diderita oleh wanita hamil,
wanita menyusui dan wanita usia subur.
7. Berikan
ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI sesudahnya.
ASI
merupakan makanan terbaik untuk bayi, karena mempunyai kelebihan yang meliputi
3 aspek baik aspek gizi, aspek kekebalan dan kejiwaan.
8. Biasakan
makan pagi.
Bagi
remaja dan dewasa makan pagi dapat memelihara ketahanan fisik, daya tahan
tubuh, meningkatkan konsentrasi belajar dan meningkatkan produktivitas kerja.
9. Minumlah
air bersih yang aman dan cukup jumlahnya.
Aman
berarti bersih dan bebas kuman.
10. Lakukan
aktivitas fisik secara teratur.
Dapat
meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi
jantung, paru dan otot serta memperlambat proses penuaan.
11. Hindari
minum minuman beralkohol.
Sering
minum minuman beralkohol akan sering BAK sehingga menimbukan rasa haus. Alkohol
hanya mengandung energi, tetapi tidak mengandung zat lain.
12. Makanlah
makanan yang aman bagi kesehatan.
Selain
harus bergizi lengkap dan seimbang, makanan harus layak dikonsumsi sehingga
aman untuk kesehatan. Makanan yang aman yaitu bebas dari kuman dan bahan kimia
dan halal.
13. Bacalah
label pada makanan yang dikemas.
·
Gangguan Makanan Pada Remaja
Saat remaja
terjadi perubahan fisiologis yang bisa mempengaruhi kebutuhan gizi termasuk
untuk pertumbuhan yang cepat, biasanya pertumbuhan cepat lebih banyak terlihat
pada remaja laki-laki. Namun remaja kadang memilih makanan yang tidak tepat
sehingga mempengaruhi asupan gizi yang masuk ke tubuhnya.
Berikut ini
beberapa masalah gizi yang banyak menyerang kaum remaja, seperti dikutip dari BBCHealth,
Senin (16/1/2012) yaitu:
1.
Kekurangan zat besi
Kondisi ini
merupakan hal yang paling umum dijumpai. Pertumbuhan yang cepat ditambah dengan
gaya hidup dan pilihan makanan yang buruk bisa mengakibatkan remaja mengalami
anemia akibat kekurangan zat besi, terutama pada remaja putri ketika ia sudah
mengalami menstruasi.
Sumber makanan
utama yang mengandung zat besi adalah daging merah, sereal, buah kering, roti
dan sayuran berdaun hijau. Sumber zat besi yang berasal dari non-daging
membutuhkan asupan nutrisi lain untuk meningkatkan penyerapannya seperti
makanan kaya vitamin C (jeruk, blackcurrant dan sayuran berdaun hijau),
sedangkan zat tanin yang terkandung dalam teh bisa mengurangi penyerapan zat
besi.
2.
Kekurangan
kalsium
Survei menemukan
sekitar 25 persen remaja memiliki asupan kalsium lebih rendah dari yang
direkomendasikan sehingga berdampak terhadap kesehatan tulangnya di masa depan,
salah satunya adalah osteoporosis yang membuat tulang rapuh dan mudah patah.
Tulang akan
terus tumbuh dan diperkuat sampai usia 30 tahun dan masa remaja adalah waktu
yang sangat penting untuk perkembangan ini. Nutrisi yang diperlukan seperti
vitamin D, kalsium dan fosfor.
Sumber kaya
kalsium yang sebaiknya dikonsumsi adalah susu dan produk susu, misalnya segelas
susu, 150 gram yogurt dan sepotong keju ukuran kecil. Jika tidak bisa
mengonsumsi produk susu, maka konsumsilah susu kedelai yang sudah
difortifikasi, atau jika takut dengan kandungan lemak pilihlah susu yang rendah
lemak (low fat).
3.
Kekurangan gizi akibat salah diet
Berbagai studi
melaporkan kaum remaja terutama perempuan banyak yang tidak puas dengan berat
badannya, sehingga melakukan diet dengan cara yang salah seperti melewatkan
waktu makan, menghindari daging merah, tapi mengonsumsi makanan ringan dan
bergula.
Hal ini bukanlah
pilihan yang tepat dan sehat karena pada usia tersebut tubuh mengalami
percepatan pertumbuhan yang menuntut adanya peningkatan nutrisi. Jika diet yang
dilakukan salah maka tubuh akan mendapatkan nutrisi yang penting dalam jumlah
kecil atau tidak sama sekali.
Sebaiknya
konsumsilah makanan secara masuk akal, olahraga teratur, mengurangi makanan
bergula dan banyak lemak untuk mengurangi kelebihan kalori sambil tetap mempertahankan
nutrisi yang masuk. Selain itu masa-masa remaja merupakan waktu yang banyak
menyebabkan perkembangan gangguan makan.
ijin cpy buat tugas ya bang , boleh?
BalasHapusHow to Bet on Baccarat – Beginners Guide
BalasHapusThere are also various ways to bet on 온카지노 Baccarat. Read our beginner's guide and learn how to 바카라 win. Betting Tips. If you're deccasino unfamiliar with the rules of betting,